Jumat, 25 Maret 2011

RKAS 2 SMP 2 BOJONG

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS-2)
ATAU RENCANA JANGKA PENDEK SATU TAHUN
TAHUN 2008-2009
SMP NEGERI 1 BOJONG

A. ANALISIS LINGKUNGAN OPERASIONAL SEKOLAH
1. Analisis Mutu dan Daya Saing
Pendidikan dewasa ini mengalami permasalahan mendasar mengenai rendahnya mutu pendidikan dibanding negara Asia. Persoalan ini berkait dengan rendahnya mutu di Kabupaten Tegal dibanding dengan pendidikan di wilayah kab/kota provinsi Jawa Tengah.
Mutu pendidikan juga dilihat dari meningkatnya penghayatan dan pengamalan nilai-nilai humanisme yang meliputi keteguhan iman dan takwa serta berakhlak mulia, etika, wawasan kebangsaan, kepribadian tangguh, ekspresi estetika, dan kualitas jasmani.
SMP Negeri 1 Bojong merupakan bagian dari 42 SMP Negeri di Kabupaten Tegal, untuk bangkit tidak mau terpuruk. Dua tahun ini masih bertahan pada urutan 16 besar. Maka melalui program peningkatan mutu ini akan terus meningkatkan rerata UN dan prestasi akademik.
2. Analisis Efisiensi Pendidikan
Keberhasilan pendidikan tidak bisa diukur dari tinggi rendahnya angka nilai UN saja, Tetapi perlu diukur keberhasilan dalam proses pembelajaran. Pendidikan akan mengantarkan siswa menjadi manusia dewasa yang mandiri.
SMP Negeri 1 Bojong melakukan efisiensi pencapaian pendidikan. Peningkatan mutu dan efisiensi pendidikan diarahkan pada perluasan inovasi dan krteatifitas pembelajaran dalam rangka mewujudkan proses yang efisien, menyenangkan. Upaya pengembangan kecerdasan emosional, sosial, dan spiritual dengan prinsip belajar yang menyenangkan.
3. Analisis Relevansi Pendidikan
Peningkatan mutu dan relevansi pendidikan diukur dari pencapaian kecakapan akademik dan nonakademik yang lebih tinggi yang memungkinkan lulusan dapat proaktif terhadap perubahan masyarakat dalam berbagai bidang baik di tingkat lokal, nasional maupun global.
SMP Negeri 1 Bojong mencoba merelevansikan pendidikan tersebut, bukan menekankan nilai hasil UN yang unggul saja tetapi penekanan pada proses pembelajaran. Pembelajaran kontektual berbasis Life Skill dilakukan untuk membekali kecakapan kompleks, ranah kognetif, afektif dan psikomotorik.
4. Analisis Akses/ Kesempatan Pendidikan
Pemerataan dan perluasan akses pendidikan diarahkan pada upaya memperluas daya tampung satuan pendidikan serta memberikan kesempatan yang sama bagi semua peserta didik dari berbagai golongan masyarakat yang berbeda baik secara sosial, ekonomi, gender, lokasi tempat tinggal dan tingkat kemampuan intelektual serta kondisi fisik.
SMP Negeri 1 Bojong dalam rangka penuntasan Wajar Dikdas 9 tahun memperhatikan pelayanan yang adil dan merata bagi penduduk yang menghadapi hambatan ekonomi dan sosial-budaya. Program retrival sedang selesai dilaksanakan, dimana SMP Negeri 1 Bojong menampung siswa putus sekolah (DO) untuk masuk sekolah reguler. Program ini ternyata bertentangan dengan peningkatan kualitas, sebab rata-rata siswa yang DO kemudian sekolah reguler bagaimanapun kesiapan belajarnya rendah, akibatnya menambah deretan siswa tidak naik kelas dan tidak lulus.
5. Analisis Pencitraan Pendidikan
Kebijakan tata kelola dan akuntabilitas meliputi sistem pembiayaan berbasis kinerja baik di tingkat satuan pendidikan maupun pemerintah daerah. SMP Negeri 1 Bojong menerapkan manajemen berbasis sekolah (MBS), untuk membantu Pemerintah dan pemerintah daerah dalam mengalokasikan sumberdaya serta memonitor kinerja pendidikan secara keseluruhan.
Di samping itu, peran serta masyarakat dalam perencanaan, pengelolaan, dan pengawasan kinerja pendidikan ditingkatkan melalui peran komite sekolah dan orang tua siswa/ stake holder SMP Negeri 1 Bojong.

B. ANALISIS PENDIDIKAN SEKOLAH SAAT INI
Mutu pendidikan dewasa ini cukup rendah, sebagaimana di SMP Negeri 1 Bojong memiliki kondisi yang kurang menggembirakan. Pencapaian nilai hasil UN yang belum unggul, tetapi berusaha mekanankan pada proses pembelajaran. Untuk pencapaian kecakapan akademik dan non-akademik Pembelajaran kontektual berbasis Life Skill dilakukan untuk membekali kecakapan kompleks, ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.
Peningkatan mutu dan efisiensi pendidikan belum diarahkan pada perluasan inovasi dan kreatifitas pembelajaran dalam rangka mewujudkan proses yang efisien, menyenangkan.
SMP Negeri 1 Bojong dalam rangka relevansi dan perluasan akses pendidikan berusaha memberikan kecakapan, keterampilan, kecerdasan emosi dan spiritual. Melaksanakan penuntasan Wajar Dikdas 9 tahun memperhatikan pelayanan yang adil dan merata bagi penduduk yang menghadapi hambatan ekonomi dan sosial-budaya. SMP Negeri 1 Bojong selama tiga tahun terakhir ini telah melaksanakan program sekolah gratis, meskipun belum ada dukungan pemerintah daerah yang berarti.

C. ANALISIS PENDIDIKAN SEKOLAH 1 TAHUN KEDEPAN
SMP Negeri 1 Bojong mencoba merelevansikan pendidikan tersebut, bukan menekankan nilai hasil UN yang unggul saja tetapi penekanan pada proses pembelajaran. Untuk pencapaian kecakapan akademik dan nonakademik Pembelajaran kontekstual berbasis Life Skill dilakukan untuk membekali kecakapan kompleks, ranah kognetif, afektif dan psikomotorik.
SMP Negeri 1 Bojong melakukan efisiensi pencapaian pendidikan. Peningkatan mutu dan efisiensi pendidikan diarahkan pada perluasan inovasi dan kreatifitas pembelajaran dalam rangka mewujudkan proses yang efisien, menyenangkan. Upaya pengembangan kecerdasan emosional, sosial, dan spiritual dengan prinsip belajar yang menyenangkan.
Sebagaimana dalam tujuan pendidikan nasional dalam Renstara (2005) Terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. SMP Negeri 1 Bojong akan terus ikut untuk mewujutkan cita –cita Depdiknas: mebentuk insan indonesia cerdas dan kompetitif (Insan Kamil / Insan Paripurna).
Mewujudkan tujuan pendidkan masa datang tersebut, SMP Negeri 1 Bojong melaksanakan Sekolah Standar Nasional (SSN) tahun 2008.
Penyelenggaraan pendidikan SMP Negeri 1 Bojong menetapkan delapan (8) aspek SNP, yaitu analisis pendidikan masa datang ditinjau dari aspek 1) pemenuhan SKL SMP, 2) pemenuhan standar isi, 3) pemenuhan standar proses pembelajaran, 4) pemenuhan standar penilaian, 5) pemenuhan standar pengelolaan, 6) pemenuhan standar tenaga pendidik dan kependidikan, 7) pemenuhan standar sarpras, dan 8) pemenuhan standar pembiayaan.
Pengalaman pahit mengelola sekolah gratis tanpa dukungan masyarakat dan pemerintah daerah, sungguh sangat membelenggu terhadap potensi, semangat,/motivasi belajar. Kreativitas terpasung, inovasi urung sebagai dinamika mengembangkan sekolah yang maju melalui semangat kebersamaan.
SMP Negeri 1 Bojong setahun mendatang dengan melaksanakan Sekolah Standar Nasional (SSN) 2008, mencoba untuk membuka partisipasi masyarakat. Menyadarkan pemahaman sekolah gratis yang disalahartikan. Hak dan kewajiban sekolah dilakukan, juga kewajiban pemerintah daerah untuk memberikan dukungan, pendampingan, bantuan opersional dan komitmen untuk memajukan pendidikan khususnya di kabupaten Tegal.

D. IDENTIFIKASI TANTANGAN NYATA SATU (1) TAHUN
Berdasarkan pada analisis situasi, baik internal maupun eksternal sekolah, dan analisis kondisi sekolah sekarang dan yang diharapkan masa datang (SATU tahun ke depan), maka dapat diketahui kesenjangan yang terjadi.

E. TUJUAN SITUASIONAL/SASARAN

Sasaran 1 (satu) tahun 2008/2009 pada Pengembangan Standar Isi :
1. Sekolah menyusun 2 Buku KTSP atau Buku Dokumen 1 dalam satu tahun ke depan yang digunakan sebagai buku panduan bagi guru dan sekolah.
2. Guru menyusun 2 silabus, yaitu mapel Mulok Pertiwi dan Bahasa Jawa di Kelas 7
3. Guru menyusun RPP kelas 8 pada semua Mapel.

F. IDENTIFIKASI URUSAN-URUSAN SEKOLAH UNTUK MENCAPAI SETIAP SASARAN
2. Sekolah menyusun dua Buku KTSP atau Buku Dokumen satu dalam satu tahun ke depan yang digunakan sebagai buku panduan bagi guru dan sekolah.
Komponen yang diperlukan untuk melaksanakan sasaran tersebut diatas
a. Internal:
1) Guru
2) Nara sumber
3) Fasilitas komputer
4) Tinta
5) Kepala sekolah
6) Komite Sekolah
7) Kurikulum
8) ATK
9) Tenaga administrasi

b. Eksternal:
1) Dana
2) Komite sekolah
3) Dinas pendidikan

2. Guru menyusun 2 silabus, yaitu mapel Mulok Pertiwi dan Bahasa Jawa di Kelas 7
a. Internal:
1) Guru
2) Nara sumber yang relevan
3) Fasilitas Komputer
4) Tinta
5) Kertas
6) Dana
7) Latihan
8) Tenaga administrasi

b. Eksternal:
1) Dana
2) Komite sekolah
3) Nara sumber
3. Guru menyusun RPP kelas 8 pada semua Mapel.
. Internal:
1) Guru
2) Nara sumber yang relevan
3) Fasilitas Komputer
4) Tinta
5) Kertas
6) Dana
7) Latihan
8) Tenaga administrasi

b. Eksternal:
1) Dana
2) Komite sekolah
3) Nara sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar