Sabtu, 05 November 2011

TAKBIRAN BERSAMA

IDul Adha telah terasa gaungnya. Gema takbir membahana menembus langit, menyusup di telinga melewati lubang pori-pori untuk kemudian bersemayam dalam tahta sanubari.
Ada sedih karena diri ini masih saja di sini, sementara saudara-saudara yang beruntug tengah berada di tanah suci melakukan puncak Idul Adha. Ada perih yang muncul karena, tak ada pengorbanan yang kan terlaksana di sini. Tapi...anakku. terima kasih engkau telah datang di sini malam ini. Takbirmu yang setulus hati telah mampu menghilangkan duka hati.
SELAMAT IDUL ADHA
SEMOGA PENGORBANAN APAPUN BENTUKNYA AKAN MENDAPAT RIDHO ALLOH AZZA WA JALLA.

Rabu, 14 September 2011

BAKTI SOSIAL SMP NEGERI 2 BOJONG

SMP Negeri 2 Bojong Tegal dalam rangka meningkatkan kepedulian sosial siswa melakukan kegiatan bakti sosial. Bakti sosial tersebut dilakukan dengan memberikan bantuan kepada masyarakat sekitar yang tengah mengalami musibah, baik di lingkungan desa temapat sekolah berada maupun di tingkat kecamatan dan kabupaten. Bahkan SMP Negeri 2 Bojong telah berhasil menghimpun penggalangan dana dari siswa dan guru dalam rangka membantu meringankan beban saudara kita saat terjadi musibah meletusnya Gunung Merapi di Jogjakarta.

pada kegiatan bakti sosial kali ini, SMP Negeri 2 Bojong melakukan bakti sosial membantu saudara-saudara yang terkena korban kebakaran di dukuh Den Asri RT 03 RW 02 desa Buniwah kecamatan Bojong Kabupaten Tegal. Musibah kebakaran tersebut terjadi pada 5 September 2011.

Korban kebakaran tersebut memang sangat tragis. Kerugian berupa 5 rumah hangus terbakar habis rata dengan tanah, 4 rumah sebagian terbakar, harta benda milik warga yang kebakaran. Semoga bantuan yang diberikan dalam kegiatan bakti sosial ini dapat bermanfaat meskipun hanya sedikit.
Berikut ini adalah beberapa dokumen kegiatan bakti sosial yang dilakukan OSIS SMP Negeri 2 Bojong.

Selasa, 02 Agustus 2011

PRAMUKA SMP 2 BOJONG

Gudep SMP Negeri 2 Bojong melakukan kegiatan Pelantikan anggota penggalang. Acara pelantikan di lakukan di hutan pinus yang begitu asri agar anak lebih peduli dengan kebersihan dan keasrian lingkungan.

Jumat, 25 Maret 2011

LAPORAN PKH (PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP) SMP 2 BOJONG

I PERSIAPAN
A. Jenis Program
Pendidikan kecakapan hidup adalah suatu program keterampilan yang dipilih berdasarkan daya dukung masyarakat dan lingkungan sekitar. Dengan program ini diharapkan siswa mampu memili keterampilan yang dapat dipraktikan secara langsung. Keterampilan inilah yang diharapkan mampu untuk membuat siswa lebih mandiri. Dengan keterampilan tersebut siswa diharapkan mampu menambah pendapatan.
Beberapa program yang berorientasi pada kebutuhan dan ketersediaan sarana yang ada di lingkungan SMP Negeri 2 Bojong tersebut ada dua. Program tersebut adalah program pembudidayaan tanaman hias dan sablon. Pemilihan program tersebut didasarkan pada
1. Budidaya tanaman hias
Program ini kami pandang perlu karena sebagian siswa SMP Negeri 2 Bojong berasal dari keluarga petani. Di sekitar mereka terdapat beraneka jenis tanaman hias yang masih alami dan memiliki prospek nilai jual yang menguntungkan. Akan tetapi tanaman tersebut belum diolah secara professional. Di samping itu, daerah Danasari tempat SMP Negeri 2 Bojong berdiri merupakan daerah pertanian yang hawanya cukup sejuk sehingga program pertanian sangat cocok untuk dilaksanakan.
2. Sablon
Program ini kami orientasikan pada percetakan sederhana dengan media kertas dan kain. Program ini dipandang perlu karena keterampilan ini dapat digunakan sebagai pegangan mencari pencaharian bagi anak. Focus pada program ini diwali dengan percetakan amplop surat dan undangan kemudian pengenalan sablon kain.
B. Peserta Program
Peserta program pada kegiatan ini dikhususkan pada siswa kelas VIII. Yang menjadi landasan pemilihan kelas peserta adalah siswa kelas VIII masih memiliki waktu cukup lama untuk dapat mempraktikan keterampilan di rumah sambil terus berkonsultasi dengan guru pembimbing. Kegiatan ini juga direncanakan berlanjut sampai kelas IX. Dengan demikian keterampilan yang dimiliki akan lebih terasah.
Beberapa kriteria pemilihan peserta PKH adalah
1. Siswa berasal dari keluarga kurang mampu atau ekonomi lemah.
2. Tercatat sebagai siswa kelas VIII pada SMP Negeri 2 Bojong.
3. Memiliki kemaum dan minat terhadap program yang akan dilaksankan.
Berdasarkan persyaratan di atas, tercatat empat puluh siswa peserta PKH untuk tahun pelajaran 2007/2008 dengan perincian sebagai berikut
Kelas VIII a : 7 anak
Kelas VIII b : 17 anak
Kelas VIII c : 16 anak

C. Struktur Tim Pelaksanan PKH
Penanggung jawab kegitan : Kepala Sekolah
Penanggung Jawab Program : Farichin,S.Pd.
Ketua Pelaksana : Saefulloh,S.Pd.
Sekretaris : Aji Susilo,S.Pd.
Bendahara : Eli Puji Rahayu,S.Pd.
Anggota : 1. Alen Wibowo,S.Pd.


Deskripsi tugas, fungsi, dan peran tim pelaksana
NO JABATAN TUGAS / FUNGSI/ PERAN
1 Penanggung Jawab Kegiatan 1. Bertanggung jawab sepenuhnya baik ke dalam maupun ke luar instansi tentang pelaksanaan keseluruhan program.
2. Melakukan koordinasi dengan komite dan atau stakeholder yang ada.
3. Mengambil kebijakan yang adil terhadap permasalahan yang mungkin timbul.
4. Melakukan supervisi dan evaluasi terhadap pelaksanaan program oleh tim pelaksana.
5. Memberikan arahan terhadap kinerja tim untuk keberhasilan pelaksanaan program.
6. Mengesahkan perencanaan dan pelaporan pelaksanaan kegitan.
7. Mengesahkan susunan tim pelaksana.
2 Penanggung jawab program 1. Merencanakan program kegiatan yang akan dilaksanakan berdasarkan analisis SWOT yang dilakukan.
2. Berkonsultasi dan Membuat proposal kegiatan bersama dengan penanggung jawab kegiatan.
3. Melakukan analisis kebutuhan bersama dengan tim dan tenanga pengajar untuk pelaksanaan kegiatan.
4. Membina kerja sama dengan instansi lain demi pelaksanaan program.
5. Merencanakan tindak lanjut kesinambungan pelaksanaan program dengan melakukan konsultasi dengan penanggung jawab kegiatan.
3 Ketua Pelaksana 1. Melaksanakan program dengan penuh tanggung jawab.
2. Melakukan koordinasi dengan penanggung jawab program dan kepala sekolah untuk menyuskseskan pelaksanaan program.
3. Mengkoordinasi tim pelaksanan dengan melakukan pembagian kerja.
4. Bersama dengan penanggung jawab program membuat program kerja dan pelaporan.
4 Sekretaris 1. Membuat dan mempersiapkan semua administrasi yang terkait dengan pelaksanaan program.
2. Mendokumentasikan semua kegiatan yang telah dilaksankan.
3. Merealisasikan pelaporan yang telah dibuat oleh tim.
5 Bendahara 1. Membuat administrasi keuangan yang terkait dengan pelaksanaan program.
2. Mengeluarkan keuangan dan mencatatnya dalam pembukuan.
3. Mendokumentasikan segala hal yang terkait dengan keluar masuknya uang.
4. Membuat laporan keuangan.
6 anggota 1. Membantu tim pelaksana dalam pelaksanaan kegiatan .
2. Ikut memantau semua pelaksanaan kegiatan yang terjadwal.
3. Memberikan masukan yang diperlukan untuk keberhasilan program.

D. Tenaga Pengajar
Tenaga pengajar dalam kegiatan ini kami prioritaskan pada personel di lingkungan SMP Negeri 2 Bojong yang memiliki kriteria sebagai berikut
1. Memiliki keterampilan yang ditentukan ditunjukkan dengan keberhasilannya dalam berkarya.
2. Memiliki kesanggupan mengajarkan keterampilannya kepda siswa sebagai peserta PKH.
Dari dasar itulah diperoleh tenaga pengajar sebagi berikut


1 Drs.Suprapto S1/A iv Seni Rupa Guru Seni Rupa SMP Negeri 2 Bojong
2 Untung H.S.Pd. S1/A iv PPKn. Guru SMPN 2 Bojong dan Pemilik pertanian /Greenhouse


E. Materi dan Sarana Pembelajaran
Materi yang digunakan dalam program ini terperinci sesuai dengan program yang akan dilaksanakan. Materi tersebut adalah
1. Program Budidaya tanaman hias
a. Pengenalan media tanam
b. Pembuatan kompos
c. Macam-macam perkembangbiakan tanaman
d. Grafting atau menyambung
e. Pemupukan
f. Aneka jenis tanaman hias dan pembudidayaannya
g. Penyakit tanaman dan pencegahannya

2. Program Keterampilan Sablon
a. Pengenalan sablon
b. Pembuatan desain sablon
c. Langkah menyblon
Sebagai sumber acuan dalam pembelajaran PKH tersebut, kami menggunakan beberapa sumber pustaka yaitu
a. Cara Membuat Kompos
b. Budidaya Stawberi
c. Budidaya Semangka
d. Fungisida Alami
e. Aglaonema
f. Adenium
g. Anthurium : Si Cantik Berdaun Eksotis
h. Teknik Penyablonan
i. Desain Sablon Modern
j. Percetakan Tangan
k. Beberapa tabloid tanaman hias seperti Hobiku, Gardenia, Agrobis.


B. Mitra Kerja
Ada beberapa mitra kerja yang telah diperoleh dalam pelaksanaan program ini. Mitra kerja yang ada bertujuan pada kebersediaan mitra untuk menampung hasil produksi yang dihasilkan. Mitra kerja yang terjaring tersebut adalah
1. Bapak Sulistyo
Bapak sulistyio ini adalah ketua dari perkumpumpulan petani bunga yang berada di Desa Gombong, Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang. Dalam pelaksanaan kegiatan ini berperan sebagai
a. Pemandu saat dilakukan kunjungan ke sentra tanaman hias yang ada di desa tersebut.
b. Penyedia bibit tanaman.
c. Bersedia menampung hasil produksi yang dihasilkan dari pelaksanaan program PKH.
2. Bapak Muslikhun
Bapak Muslikhun adalah pemilik atau penjual tanaman hias yang berlokasi di daerah Slawai kabupaten Tegal. Dalam pelaksanaan program ini, Bapak Muslikhun di samping sebagai penyedia bibit tanaman hias, beliau juga bersedia menampung hasil produksi PKH untuk di pasarkan di kios tanaman hias miliknya.

C. Hasil Sosialisai
1. Adanya masukan dan tanggapan positif dari orang tua, komite, dan guru-guru SMP Negeri 2 Bojong.
2. Terbangkitnya minat siswa untuk mengikuti kegiatan ini.
3. Terjalinnya kerja sama dengan mitra kerja.


III ORIENTASI PROGRAM
A. Kegiatan Orientasi
1. Program Budidaya tanaman hias
Dalam kegiatan orientasi program, dilakukan kegitan pertemuan seluruh tim pelaksana dengan calon peserta PKH. Dalam pertemuan ini dibicarakan garis besar kegiatan yang akan dilaksankan secara umum. Di samping kegiatan pertemuan, pada kegiatan orientasi ini juga dilakukan kunjungan ke desa yang merupan sentra tanaman hias yang berada di Desa Gombong, Kecamatan Belik, Kabupaten Pemalang.
Dalam kegiatan orientasi ini, semua peserta mengikuti dengan tertib. Hasil yang diperoleh adalah penambahan pengetahuan dan semangat untuk melakukan kegiatan tersebut dengan baik. Berawal dari ketidaktahuan mereka tentang tanaman hias yang layak jual di sekitar mereka, stelah mendapatkan penjelasan dan melihat langsung di sentra tanaman hias, siswa menjadi antusias. Mereka dapat mendata beberapa tanaman liar yang mereka temui di sekitar mereka dan bersedia untuk membawanya sebagai bahan praktik di sekolah.

2. Program Sablon
Kegiatan orientasi pada sablon diikuti oleh seluruh peserta dan tim pelaksana. Kegiatan yang dilakukan beberupa kunjungan ke rumah pemandu yang berada di belakang sekolah. Di rumah tersebut, siswa diajak ke ruang penyablonan milik pemandu yang menjadi bisnis sampingan pemandu tersebut. Dalam kegiatan ini dijelaskan tentang beberapa jenis percetakan tangan dan salah satunya berupa sablon. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini anak mulai memahami sedikit tentang alat-alat dan langkah menyablon.


IV KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Pembelajaran Teoretis
Nama kegiatan : Pemberian materi dasar
Tujuan : 1. Memberikan gambaran tentang materi yang akan dipraktikan.
2. Mempermudah proses kerja praktik.
3. Memberikan motivasi pada peserta.
Peserta : 40 anak
Materi pelajaran : Program 1
1. Penjelasan tentang program dan harapan ke depan dari hasil program yang akan dilaksanakan.
2. Media tanam dan kompos
3. Pembenihan
4. Pemupukan dan perawatan
5. Hama dan pemberantasannya
6. Pengembangbiakan tanaman
Program 2
1. Pengenalan alat sablon
2. Membuat desain sablon
3. Langkah penyablonan
Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab, demonstrasi
Media : Contoh barang yang terkait dengan program masing-masing.
Pelaksana : Pemandu dan tim
Prosedur : 1. Pembuatan jadwal kegiatan
2. Pembelajaran program 1
3. Praktik sederhana program 1
4. Pembelajaran program 2
5. Praktik sederhana program 2
Waktu : 8 hari dengan perincian 5 hari untuk program 1 dan 3 hari untuk program 2. Rincian lengkap lihat pada jadwal di bagian I F.
input : Fasilitas dan Pendanaan
1. Pengadaan materi
2. Penggandaan materi
3. Pengadaan media pembelajaran
4. Transport dan honorarium pemandu

B. Pembelajaran Keterampilan Kerja
Nama kegiatan : Praktik Kerja Produktif
Tujuan : 1. Memberikan keterampilan produktif kepada peserta.
2. Penerapan materi teori dengan praktik yang sebenarnya.
3. Memproduksi produk sesuai dengan program yang telah ditentukan.
Peserta : 40 anak
Materi pelajaran : Program 1
1. Membuat media tanam dan kompos
2. Menyetek
3. Grafting
4. Split dan repoting
5. Pemupukan, pengenalan penyakita tanaman

Program 2
1. Membuat kop surat atau sampul
2. Membuat kartu perpustakaan
Metode : Demonstrasi, praktik kerja
Media : Alat-lat pertanian
Alat-alat sablon
Pelaksana : Pemandu dan tim pelaksana
Prosedur : 1. Pembuatan rencana praktik
2. Pelaksanaan praktik
3. Evaluasi hasil praktik secara rutin


4. Perbaikan dan tindak lanjut hasil evaluasi
Waktu : Semester 1
Semester 2
input : Fasilitas dan pendanaan
1. Bahan praktik dan produksi
2. Honor dan transport pemandu



V EVALUASI
A. Evaluasi Proses
Pelaksanaan program PKH dari perencanaan tidak terdapat masalah. Penggunaan dan pemberdayaan orang-orang di sekitar SMP negeri 2 Bojong yang memiliki keterampilan dan kemampuan di bidang tanaman hias dan sablon sangat menguntungkan bagi tim. Mitra kerja juga dapat terjalin dengan baik. Dalam tahapan pelaksanaan kegiatan, ada beberapa kendala yang dijumpai. Kendala tersebut terutama muncul pada program kedua yaitu keterampilan sablon. Setelah dilakukan praktik kerja sederhana yang terpantau, ternyata hasil praktik kurang sempurna. Pengulangan dilakukan untuk memperbaiki hasil. Namun kembali terjadi kekurangsempurnaan. Kekurangsempurnaan tersebut diakibatkan cuaca yang kurang mendukung pada saat proses pembuatan afdruk klise. Ternyata kondisi tersebut membuat siswa enggan untuk mengikuti kegiatan tersebut. Akhirnya kegiatan program lebih difokuskan pada pertanian. Kegiatan keterampilan sablon difokuskan pada beberapa anak saja yang memang memiliki keinginan menguasai sablon. Peserta yang tidak tertarik pada sablon fokus pada tanaman hias.

B. Evaluasi Hasil
Hasil yang diperoleh dari program ini dapat diuraikan menjadi beberapa bagian yaitu
1. Penguasaan materi
Secara materi, siswa atau peserta pada umumnya telah menguasai dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan kemampuan mereka menjawab pertanyaan dalan tes. Di samping itu, saat dilakukan pengamatan pada praktik kerja, mereka juga sudah lancar melaksanakan kegiatan sesuai dengan langkah kerja yang diajarkan.
2. Penguasaan keterampilan
Dilihat dari penguasaan keterampilan, untuk program 1 anak sudah mampu memproduksi tanaman. Beberapa tanaman yang sudah berhasil mereka kembangbiakan adalah euforbia, adenium, sanseviera, begonia, aglaonema, peperonia, jenis sukulen, dan lain-lain. namun, ada juga hambatan atau kekurangberhasilan yang dijumpai dalam program 1. Kegagalan tersebut terdapat belum terampilnya anak melakukan grafting tanaman. Dari beberapa praktik grafting atau menyambung tanaman, yang berhasil hanya pada jenis adenium.
Pada program 2 keberhasil produk dapat dilihat pada hasil pembuatan kartu perpustakaan dan kop surat pada sampul surat. Kelemahan yang muncul adalah tidak semua peserta tertarik untuk mengikuti program ini.di samping itu, praktik belum sampai pada praktik sablon yang menggunakan warna lebih dari satu warna seperti menyablon undangan pernikahan atau khitanan.

C. Alat Evaluasi
1. Tes tertulis
2. Observasi pada praktik kerja
3. Observasi hasil produksi


VI TINDAK LANJUT
Melihat hasil evaluasi yang diperoleh, kami berencana untuk terus melaksanakan program 1. Program 2 untuk sementara pada tahun pelajaran 2008/2009 tidak dapat diteruskan. Pemilihan ini disebabkan oleh bebarapa hal yaitu
1. Minat peserta lebih banyak pada tanaman hias.
2. Hasil atau produk pada tanaman hias lebih banyak bila dibandingkan pada sablon.
3. Penjualan produk PKH pada tanaman hias lebih mudah karen di samping dapat dijual pada mitra kerja, produk juga dapat dijual secara eceran.
Rencana tindak lanjut
Nama kegiatan : Ekstrakurikuler PKH : tanaman hias dan buah
Tujuan : 1. Memberikan pengetahuan teoretis tentang budidaya tanaman hias dan buah.
2. Memberikan keterampilan budidaya tanaman hias dan buah
3. Memberikan keterampilan produktif kepada peserta.
4. Penerapan materi teori dengan praktik yang sebenarnya.
4. Memproduksi produk sesuai dengan program yang telah ditentukan.
Peserta : Anak peserta PKH tahun 2007/2008 dan siswa yang berminat
Materi pelajaran : Program 1
1. Membuat media tanam dan kompos
2. Menyetek
3. Grafting
4. Split dan repoting
5. Pemupukan, pengenalan penyakita tanaman
6. Persilangan tanaman

Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab, demonstrasi, praktik kerja
Media : Alat-lat pertanian
Pelaksana : Guru ekstrakurikuler PKH di bawah pemantauan sekolah
Prosedur : 1. Pendataan calon peserta
2. Penjelasan secara umum
3. Pembagian kelompok pemula dan kelompok lanjutan
4. Penjelasan teoretis kelompok pemula oleh guru dan peserta dari kelompok lanjutan.
5. Pembuatan rencana praktik bersama
6. Praktik produksi
7. Penjualan tanaman
8. Manegemen pasar
Waktu : Semester 1
Semester 2
input : Fasilitas dan pendanaan
1. Bahan praktik dan produksi

RKAS 2 SMP 2 BOJONG

RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS-2)
ATAU RENCANA JANGKA PENDEK SATU TAHUN
TAHUN 2008-2009
SMP NEGERI 1 BOJONG

A. ANALISIS LINGKUNGAN OPERASIONAL SEKOLAH
1. Analisis Mutu dan Daya Saing
Pendidikan dewasa ini mengalami permasalahan mendasar mengenai rendahnya mutu pendidikan dibanding negara Asia. Persoalan ini berkait dengan rendahnya mutu di Kabupaten Tegal dibanding dengan pendidikan di wilayah kab/kota provinsi Jawa Tengah.
Mutu pendidikan juga dilihat dari meningkatnya penghayatan dan pengamalan nilai-nilai humanisme yang meliputi keteguhan iman dan takwa serta berakhlak mulia, etika, wawasan kebangsaan, kepribadian tangguh, ekspresi estetika, dan kualitas jasmani.
SMP Negeri 1 Bojong merupakan bagian dari 42 SMP Negeri di Kabupaten Tegal, untuk bangkit tidak mau terpuruk. Dua tahun ini masih bertahan pada urutan 16 besar. Maka melalui program peningkatan mutu ini akan terus meningkatkan rerata UN dan prestasi akademik.
2. Analisis Efisiensi Pendidikan
Keberhasilan pendidikan tidak bisa diukur dari tinggi rendahnya angka nilai UN saja, Tetapi perlu diukur keberhasilan dalam proses pembelajaran. Pendidikan akan mengantarkan siswa menjadi manusia dewasa yang mandiri.
SMP Negeri 1 Bojong melakukan efisiensi pencapaian pendidikan. Peningkatan mutu dan efisiensi pendidikan diarahkan pada perluasan inovasi dan krteatifitas pembelajaran dalam rangka mewujudkan proses yang efisien, menyenangkan. Upaya pengembangan kecerdasan emosional, sosial, dan spiritual dengan prinsip belajar yang menyenangkan.
3. Analisis Relevansi Pendidikan
Peningkatan mutu dan relevansi pendidikan diukur dari pencapaian kecakapan akademik dan nonakademik yang lebih tinggi yang memungkinkan lulusan dapat proaktif terhadap perubahan masyarakat dalam berbagai bidang baik di tingkat lokal, nasional maupun global.
SMP Negeri 1 Bojong mencoba merelevansikan pendidikan tersebut, bukan menekankan nilai hasil UN yang unggul saja tetapi penekanan pada proses pembelajaran. Pembelajaran kontektual berbasis Life Skill dilakukan untuk membekali kecakapan kompleks, ranah kognetif, afektif dan psikomotorik.
4. Analisis Akses/ Kesempatan Pendidikan
Pemerataan dan perluasan akses pendidikan diarahkan pada upaya memperluas daya tampung satuan pendidikan serta memberikan kesempatan yang sama bagi semua peserta didik dari berbagai golongan masyarakat yang berbeda baik secara sosial, ekonomi, gender, lokasi tempat tinggal dan tingkat kemampuan intelektual serta kondisi fisik.
SMP Negeri 1 Bojong dalam rangka penuntasan Wajar Dikdas 9 tahun memperhatikan pelayanan yang adil dan merata bagi penduduk yang menghadapi hambatan ekonomi dan sosial-budaya. Program retrival sedang selesai dilaksanakan, dimana SMP Negeri 1 Bojong menampung siswa putus sekolah (DO) untuk masuk sekolah reguler. Program ini ternyata bertentangan dengan peningkatan kualitas, sebab rata-rata siswa yang DO kemudian sekolah reguler bagaimanapun kesiapan belajarnya rendah, akibatnya menambah deretan siswa tidak naik kelas dan tidak lulus.
5. Analisis Pencitraan Pendidikan
Kebijakan tata kelola dan akuntabilitas meliputi sistem pembiayaan berbasis kinerja baik di tingkat satuan pendidikan maupun pemerintah daerah. SMP Negeri 1 Bojong menerapkan manajemen berbasis sekolah (MBS), untuk membantu Pemerintah dan pemerintah daerah dalam mengalokasikan sumberdaya serta memonitor kinerja pendidikan secara keseluruhan.
Di samping itu, peran serta masyarakat dalam perencanaan, pengelolaan, dan pengawasan kinerja pendidikan ditingkatkan melalui peran komite sekolah dan orang tua siswa/ stake holder SMP Negeri 1 Bojong.

B. ANALISIS PENDIDIKAN SEKOLAH SAAT INI
Mutu pendidikan dewasa ini cukup rendah, sebagaimana di SMP Negeri 1 Bojong memiliki kondisi yang kurang menggembirakan. Pencapaian nilai hasil UN yang belum unggul, tetapi berusaha mekanankan pada proses pembelajaran. Untuk pencapaian kecakapan akademik dan non-akademik Pembelajaran kontektual berbasis Life Skill dilakukan untuk membekali kecakapan kompleks, ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.
Peningkatan mutu dan efisiensi pendidikan belum diarahkan pada perluasan inovasi dan kreatifitas pembelajaran dalam rangka mewujudkan proses yang efisien, menyenangkan.
SMP Negeri 1 Bojong dalam rangka relevansi dan perluasan akses pendidikan berusaha memberikan kecakapan, keterampilan, kecerdasan emosi dan spiritual. Melaksanakan penuntasan Wajar Dikdas 9 tahun memperhatikan pelayanan yang adil dan merata bagi penduduk yang menghadapi hambatan ekonomi dan sosial-budaya. SMP Negeri 1 Bojong selama tiga tahun terakhir ini telah melaksanakan program sekolah gratis, meskipun belum ada dukungan pemerintah daerah yang berarti.

C. ANALISIS PENDIDIKAN SEKOLAH 1 TAHUN KEDEPAN
SMP Negeri 1 Bojong mencoba merelevansikan pendidikan tersebut, bukan menekankan nilai hasil UN yang unggul saja tetapi penekanan pada proses pembelajaran. Untuk pencapaian kecakapan akademik dan nonakademik Pembelajaran kontekstual berbasis Life Skill dilakukan untuk membekali kecakapan kompleks, ranah kognetif, afektif dan psikomotorik.
SMP Negeri 1 Bojong melakukan efisiensi pencapaian pendidikan. Peningkatan mutu dan efisiensi pendidikan diarahkan pada perluasan inovasi dan kreatifitas pembelajaran dalam rangka mewujudkan proses yang efisien, menyenangkan. Upaya pengembangan kecerdasan emosional, sosial, dan spiritual dengan prinsip belajar yang menyenangkan.
Sebagaimana dalam tujuan pendidikan nasional dalam Renstara (2005) Terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. SMP Negeri 1 Bojong akan terus ikut untuk mewujutkan cita –cita Depdiknas: mebentuk insan indonesia cerdas dan kompetitif (Insan Kamil / Insan Paripurna).
Mewujudkan tujuan pendidkan masa datang tersebut, SMP Negeri 1 Bojong melaksanakan Sekolah Standar Nasional (SSN) tahun 2008.
Penyelenggaraan pendidikan SMP Negeri 1 Bojong menetapkan delapan (8) aspek SNP, yaitu analisis pendidikan masa datang ditinjau dari aspek 1) pemenuhan SKL SMP, 2) pemenuhan standar isi, 3) pemenuhan standar proses pembelajaran, 4) pemenuhan standar penilaian, 5) pemenuhan standar pengelolaan, 6) pemenuhan standar tenaga pendidik dan kependidikan, 7) pemenuhan standar sarpras, dan 8) pemenuhan standar pembiayaan.
Pengalaman pahit mengelola sekolah gratis tanpa dukungan masyarakat dan pemerintah daerah, sungguh sangat membelenggu terhadap potensi, semangat,/motivasi belajar. Kreativitas terpasung, inovasi urung sebagai dinamika mengembangkan sekolah yang maju melalui semangat kebersamaan.
SMP Negeri 1 Bojong setahun mendatang dengan melaksanakan Sekolah Standar Nasional (SSN) 2008, mencoba untuk membuka partisipasi masyarakat. Menyadarkan pemahaman sekolah gratis yang disalahartikan. Hak dan kewajiban sekolah dilakukan, juga kewajiban pemerintah daerah untuk memberikan dukungan, pendampingan, bantuan opersional dan komitmen untuk memajukan pendidikan khususnya di kabupaten Tegal.

D. IDENTIFIKASI TANTANGAN NYATA SATU (1) TAHUN
Berdasarkan pada analisis situasi, baik internal maupun eksternal sekolah, dan analisis kondisi sekolah sekarang dan yang diharapkan masa datang (SATU tahun ke depan), maka dapat diketahui kesenjangan yang terjadi.

E. TUJUAN SITUASIONAL/SASARAN

Sasaran 1 (satu) tahun 2008/2009 pada Pengembangan Standar Isi :
1. Sekolah menyusun 2 Buku KTSP atau Buku Dokumen 1 dalam satu tahun ke depan yang digunakan sebagai buku panduan bagi guru dan sekolah.
2. Guru menyusun 2 silabus, yaitu mapel Mulok Pertiwi dan Bahasa Jawa di Kelas 7
3. Guru menyusun RPP kelas 8 pada semua Mapel.

F. IDENTIFIKASI URUSAN-URUSAN SEKOLAH UNTUK MENCAPAI SETIAP SASARAN
2. Sekolah menyusun dua Buku KTSP atau Buku Dokumen satu dalam satu tahun ke depan yang digunakan sebagai buku panduan bagi guru dan sekolah.
Komponen yang diperlukan untuk melaksanakan sasaran tersebut diatas
a. Internal:
1) Guru
2) Nara sumber
3) Fasilitas komputer
4) Tinta
5) Kepala sekolah
6) Komite Sekolah
7) Kurikulum
8) ATK
9) Tenaga administrasi

b. Eksternal:
1) Dana
2) Komite sekolah
3) Dinas pendidikan

2. Guru menyusun 2 silabus, yaitu mapel Mulok Pertiwi dan Bahasa Jawa di Kelas 7
a. Internal:
1) Guru
2) Nara sumber yang relevan
3) Fasilitas Komputer
4) Tinta
5) Kertas
6) Dana
7) Latihan
8) Tenaga administrasi

b. Eksternal:
1) Dana
2) Komite sekolah
3) Nara sumber
3. Guru menyusun RPP kelas 8 pada semua Mapel.
. Internal:
1) Guru
2) Nara sumber yang relevan
3) Fasilitas Komputer
4) Tinta
5) Kertas
6) Dana
7) Latihan
8) Tenaga administrasi

b. Eksternal:
1) Dana
2) Komite sekolah
3) Nara sumber

Sabtu, 19 Maret 2011

PROFIL KEPALA SMP NEGERI 2 BOJONG

Drs.HERNAN
Lahir di Pati Jawa Tengah pada tanggal 8 Januari 1965. Pengalaman hidup telah menempa dirinya dengan melanglang buana kebeberapa daerah di Indonesia mengikuti orang tuanya. Sebagian masa kecilnya dihabiskan di Papua Irian Jaya mengikuti orang tuanya yang bertugas sebagai TNI di sana.
pendidikan formal dimulainya dari SD Winong 2 Pati. selama enam tahun digalinya pengetahuan dan ilmu sehingga meraih selembar ijazah pada tahun 1979. selepas SD, dilanjutkannya pendidikan di SMP Muhamadiah Pati. di sekolah tersebut, beliau berhasil luylus pada tahun 1982. Setelah itu dilanjutkannya pendidikan di SPG Negeri Pati. Rupanya jiwa pengabdian sebgai guru telah mengantarkannya ke pintu awal pengabdian sebagai guru dengan memasuki SPG. Lulus SPG tahun 1985 kemudian melanjutkan pendidikan di IKIP Negeri Jogjakarta atau sekarang berubah nama menjadi UNY (Universitas Yogyakarta). di sini beliau memperdalam ilmu pengetahuan keguruan pada jurusan bahasa Jawa yang termasuk salah satu program studi pada fakultas pendidikan bahasa dan Seni(FPBS). di Jogja rasa kangennya terhadap pengalaman masa kecil bersama tentara disalurkannya dengan mengikuti kegiatan Resimen mahasiswa (Menwa)
selepas mengantongi ijazah sarjana pendidikan, beliau mencoba keberuntungannya dengan merantau di Tegal. di kota ini pulalah, beliau mendaratkan pelabuhan cintanya. diawali dari karier sebagai guru wiyata bakti di SMP 5 Adiwerna Tegal. kemudian keberuntungan menuju diri sosok ini dengan lolosnya sebagai CPNS pada tahun 1992. SK CPNS pertama di SMPN 1 Lebaksiu Tegal. di sini pengabdian terus berlanjut sampai pada akhirnya promosi kepala sekolah telah mengantarkannya sebagai kepala sekolah di SMPN 2 Bojong Tegal. Menjabat kepala sekolah pertama kali di UPTD SMP Negeri 2 Bojong, Kab.Tegal sejak tahun 2009.
berbicara tentang pengalaman, meskipun tidak berlimpah, sosok kepala sekolah ini cukup mengantongi pengalaman yang pantas dibanggakan baik pada tingkat kabupaten maupun provinsi. beliau pernah menjadi peserta penulisan karya ilmiah tk.Provinsi Jawa Tengah. tahun 2005

pernah meraih juara II guru berprestasi tk.kabupaten Tegal. pernah menjabat sebagai ketua MGMP Bahasa Jawa di Kabupaten Tegal sejak 2000 - 2008. di dalam MGMP ini pula beliau berkesempatan menulis buku materi pelajaran bahasa Jawa bersama tim penyususn lain. di samping itu, beliau juga sebagai pelatih pada PMI cabang Tegal. Tak heran kalau aktivitasnya di PMI ini mengantarkan kesadarannya menjadi pendonor danarh sukarela yang aktif. Aktivitas ini tentunya membuatnya sering berhubungan dengan pertolongan orang-orang yang kenal dengannya dalam urusan perdarahan.

Jumat, 18 Maret 2011

VISI DAN MISI SEKOLAH

IDENTITAS SEKOLAH
1. Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Bojong
2. No.Statistik Sekolah : 201032803090
3. Tipe Sekolah : B
4. Alamat Sekolah : Desa Danasari
Kecamatan Bojong
Kabupaten Tegal
5. Telepon/HP/Fax : -
6. Status Sekolah : Negeri
7. Nilai Akreditasi Sekolah: 81 (Tahun 2009)

SLOGAN SEKOLAH
SMP Negeri 2 Bojong terkenal dengan semboyan "SEJUK"
SEMANGAT
(Seluruh warga sekolah memiliki semnagt juang tinggi untuk meraih prestasi dengan sumber daya dan daya dukung yang ada)
EMPATIK
(seluruh warga sekolah ikut merasakan kesenangan dan kesusahan antarwarga dan antara sekolah dengan masyarakat secara luas)
JUJUR
(Selalu menegakkan kejujuran dalam bertutur dan bertindak sesuai dengan keimanan dan ketaqwaan kepada Alloh SWT)
UKHUWAH
(menjalin persaudaraan antar warga dan keluarga warga dengan melakukan kegiatan kekeluargaan yang dilaksanakan berdasarkan AD/ART Humas SMP Negeri 2 Bojong.
KOMPETITIF
(memiliki semangat juang untuk terus berkompetisi dalam tingkat sekolah, kabupaten, provinsi, dan nasional)

VISI SEKOLAH
“BERPRESTASI DAN BERKETERAMPILAN BERLANDASKAN PADA IMAN DAN TAQWA”
Indikator Visi :
1. Terwujudnya pengembangan kurikulum yang adaptif dan proaktif.
2. Terwujudnya lulusan yang cerdas dan kompetitif.
3. Terwujudnya sarana pendidikan yang relevan dan mutakhir.
4. Terwujudnya prestasi akademik.
5. Terwujudnya prestasi nonakademik.
6. Terwujudnya lulusan yang berketerampilan sehingga memiliki kemampuan dan kesanggupan kerja yang tinggi.
7. Terwujudnya suasana keagamaan yang tinggi.

MISI SEKOLAH
1. Mewujudkan kurikulum yang lengkap, mutakhir, dan berwawasan ke depan.
2. Mewujudkan sistem penilaian yang otentik.
3. Mewujudkan diversifikasi kurikulum agar relevan dengan kebutuhan.
4. Mewujudkan sarana pendidikan yang memadai dan standar.
5. Mewujudkan Proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (Paikem)
6. Mewujudkan semboyan ”Gemar membaca” pada seluruh warga sekolah.
7. Mewujudkan semangat bersaing yang sehat pada seluruh warga sekolah.
8. Mewujudkan ketersediaan buku-buku yang relevan.
9. Mewujudkan ketersediaan media pembelajaran yang menarik dan mutakhir.
10. Meningkatkan rata-rata nilai ujuian sekolah dan ujian nasional.
11. Meningkatkan persentase kelulusan siswa.
12. Menyiapkan seluruh warga sekolah untuk mampu berkompetisi dalam bidang akademik maupun nonakademik.
13. Mewujudkan tim olah raga yang kompetitif.
14. Mewujudkan tim kesenian yang kompetitif.
15. Memberikan keterampilan kecakapan hidup pada siswa.
16. Terwujudnya suasana kekeluargaan yang harmonis.
17. Mewujudkan nialai-nilai solidaritas bagi kehidupan sekolah.

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS-1) ATAU RENCANA JANGKA MENENGAH EMPAT TAHUN TAHUN 2009/2010 - 2012/2013 SMP NEGERI 2 BOJONG



A.   ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS

1.    Analisis Perkembangan Sejarah
SMP NEGERI 2 merupakan sekolah negeri kedua di Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal. Dibangun pada tahun 1995 dan mulai beroperasi pada tahun pelajaran 1995/1996. Secara resmi sekolah ini beroperasi atas dasar SK Gubernur Jawa Tengah tertanggal 12 Juni 1997.
Secara geografis, SMP Negeri 2 Bojong dikelilingi oleh sembilan Desa dari 18 Desa di wilayah kecamatan Bojong dan sekitarnya. Kesembilan desa tersebut adalah Danasari, Batunyana, Gunungjati, Pucangluwuk, Sangkanayu, Tembongwah, Cikura, Sitail, dan Kalijambu. Letak strategis karena berada pada jalur lalu lintas antardesa. Dengan demikian SMP Negeri 2 Bojong memiliki potensi untuk berkembang. Apalagi, di wilayah tersebut hanya ada dua sekolah setaraf SMP yaitu SMP Negeri 2 Bojong dan MTs.Asyifa Pucangluwuk.
Perkembangan SMP negeri 2 Bojong tampak maju seiring dengan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan. Hal ini tergambar dari kemajuan jumlah rombongan belajar (Rombel). Pada awal berdirinya SMP Negeri 2 Bojong hanya mampu menerima 1-2 Rombel setiap kelas. Akan tetapi pada dua tahun terakhir SMP Negeri 2 Bojong mampu menampung 5 Rombel setiap kelasnya dengan jumlah siswa yang melebihi kapasitas yang semestinya.

2.    Analisis Perkembangan Ekonomi
Ditopang dari daerah pertanian yang cukup subur, di daerah pedesaan dan pegunungan kebanyakan penduduk sebagai petani dan buruh tani, pedagang dan merantau ke luar kota (Jakarta, Bandung dll) dengan mata pencaharian kebanyakan menjadi penjual nasi goreng dan wartegan.. Selebihnya adalah pegawai negeri dan wiraswasta. Pertanian yang dikelola pun menggunakan sistem pertanian tadah hujan sehingga berhasil atau tidaknya pertanian ditentukan oleh kondisi alam.
Dengan melihat hal di atas dapat kita ketahui bahwa perekonomian masyarakat tergolong menengah ke bawah. Kemampuan orang tua berparsitisipasi agak sulit karena struktur ekonomi masyarakat terbatas. Oleh karena itu perkembangan sarana sekolah yang berkaitan dengan pengadaan ruang belajar sangat bergantung pada bantuan pemerintah.

3.    Analisis Perkembangan Sosial
Berdasarkan data dari Bimbingan Konseling (BK) di sekolah, kondisi orang tua siswa 17 % keluarga petani, 55 % buruh tani, 5 % PNS, 20 % pedagang kecil, lain – lain 3 %. Jarak rumah terjauh dari rumah kesekolah 6 km dengan kondisi medan pegunungan yang naik turun. Transportasi siswa ke sekolah 30 % menggunakan Angkutan bak terbuka (dompleng) dan 3% antar jemput oleh saudara atau kerabat, dan 67% berjalan kaki. Kehidupan masyarakat Desa Danasari yang agamis, cenderung kondusif,  rukun dan damai, terbentuk kekeluargaan  yang saling tolong menolong sangat berpengaruh terhadap eksistensi SMP Negeri 2 Bojong.
Di samping itu, hubungan antara sekolah dan masyarakat juga tercipta dengan baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan terbukanya sekolah menerima aspirasi atau keluhan dari masyarakat berkenaan dengan kegiatan sekolah. Kerja sama secara tidak tertulis juga telah terbina dengan terbukanya masyarakat menerima sekolah dalam rangka observasi untuk pembelajaran di luar kelas untuk lebih memantapkan pengetahuan teoritisnya.

4.    Analisis Perkembangan Budaya
Seni budaya yang kental pada masyarakat Bojong adalah segala kehidupan yang menyangkut unsur keagamaan. Kesenian yang berkembang adalah seni terbang kencer, rebana , samroh. Di samping itu, di Desa Danasari dan sekitarnya juga melestarikan budaya daerah yaitu Jaran Ebeg, Kuntulan,
Peringatan hari besar agama pun dilakukan dengan sangat meriah. Biasanya peringatan keagamaan ini mengundang mubaligh bertaraf nasional. Modal untuk kegiatan berasal dari iuran warga sekitar dan warga yang merantau. Di sini masih tampak adanya kepudulian dari warga Danasari dan sekitarnya yang merantau untuk ikut bertanggung jawab terhadap kemajuan desanya.
Ada satu kegiatan desa yang telah diresmikan menjadi agenda Kabupaten Tegal. Agenda tersebut adalah Khaul Syekh Armiya di Pondok Pesantren Atauhidiyah. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang tarafnya sudah nasional. Hal ini dibuktikan dari tamu yang hadir banyak yang berasal dari luar provinsi. Untuk pembeicara bahkan sering berasal dari negera Arab Saudi. Pada kegiatan ini, Abdurahman Wakhid semasa menjabat sebagai presiden RI pernah menghadiri kegiatan ini.

5.    Analisis Perkembangan Geografi
SMP Negeri 2 Bojong Kabupaten Tegal terletak di lereng Gunung Slamet dengan ketinggian 700 m di atas permukaan air laut. SMP Negeri 2 Bojong merupakan SMP Negeri yang terletak di ujung paling selatan Kabupaten Tegal. Wilayahnya terdiri dari pegunungan dan perbukitan. Sehingga berhawa dingin dan sejuk, curah hujan cukup tinggi bahkan sering terjadi kabut. Suhu udara berkisara 19 – 20◦.
Batas utara sekolah adalah tanah milik masyarakat yang berupa rumah tinggal. Sebelah barat jalan desa yang menghubungkan antara desa satu dengan lainnya.  Sebelah timur perkebunan milik warga sekitar. Di sebelah selatan rumah warga dan perkebunan milik warga. Secara geografis, SMP Negeri 2 Bojong masih sangat terbuka untuk perluasan lahan. Hal ini dapat dilihat di bagian timur dan selatan sekolah yang masih berupa perkebunan milik masyarakat dengan luas yang lebih dari cukup. Tentunya perluasan ini dengan melakukan pembelian tanah milik warga tersebut.

6.    Analisis Perkembangan Demografi
Sekolah ini terletak di desa Danasari Kecamatan Bojong Kabupaten Tegal. Penduduk Kecamatan Bojong kurang lebih 78.000 jiwa.  Siswa SMP Negeri 2 Bojong kebanyakan berasal dari Danasari,. Jumlah rombel tahun  2007/2008 11 kelas, 2008/2009: 12. Tahun pelajaran 2009/2010 sejumlah 14 kelas. Untuk tahun pelajaran 2009/2010, kelas VII diisi sebanyak 44-45 anak per kelas. Pada tahun ini pula, SMP Negeri 2 Bojong dengan sangat terpaksa menolak siswa yang mendaftar terlambat sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Hal ini dilakukan karena ruang belajar dan tenaga pendidiknya yang tidak memenuhi jumlahnya. Hal tersebut menunjukkan animo masyarakat untuk menyekolahkan di SMP Negeri 2 Bojong cukup baik.

7.    Analisis Perkembangan Religius
Kehidupan beragama cukup kuat, sehingga SMP Negeri 2 Bojong  menetapkan pengembangan diri dengan amaliah keagamaan.  Penerapan  pembiasaan (1)  Pengamalan Adab Siswa Pada Guru dan Orang Tua dengan membiasakan 3 S (senyum, sapa dan salam), peserta didik dibiasakan untuk selalu berjabat tangan dan atau mengucapkan salam bila berjumpa/berpapasan dengan guru ataupun staf tata usaha serta pelaksana “Reward ”. Sebagai kredit point pelanggaran yang dikelola oleh BP/ BK.  Reward tidak hanya dilakukan untuk pelanggaran, tetapi juga prestasi. Bahkan untuk reward prestasi sudah dibuatkan SK Kepala sekolah sebagai landasan hukumnya.
Dengan melihat lingkungan sekolah yang agamis, kegiatan-kegiatan keagamaan menjadi agenda rutin sekolah. Beberapa kegiatan keagamaan tersebut antara lain peringatan hari besar Islam (Isro Miroj, Maulid Nabi Muhammad SAW, Nuzulul Quran); pengumpulan dan pembagian zakat fitrah, penyembelihan dan pembagian hewan qurban, dan turut berpartisipasi menyukseskan kegiatan Khaul Syekh Armia yang telah menjadi agenda kabupaten.


B.   ANALISIS KONDISI PENDIDIKAN SAAT INI
1.    Analisis Mutu dan Daya Saing
Pendidikan dewasa ini mengalami permasalahan mendasar mengenai rendahnya mutu pendidikan dibanding negara Asia. Persoalan ini berkait dengan rendahnya mutu di Kabupaten Tegal dibanding dengan pendidikan di wilayah kab/kota provinsi Jawa Tengah.
Mutu pendidikan juga dilihat dari meningkatnya penghayatan dan pengamalan nilai-nilai humanisme yang meliputi keteguhan iman dan taqwa serta berakhlak mulia, etika, wawasan kebangsaan, kepribadian tangguh, ekspresi estetika, dan kualitas  jasmani
SMP Negeri 2 Bojong merupakan bagian dari 42 SMP Negeri di Kabupaten Tegal. Kami terus berusaha untuk bangkit dan terus memperbaiki diri. Beberapa usaha yang dilakukan adalah melengkapi sarana pendidikan seperti buku, media pembelajaran, guru-guru yang berkualitas. Yang tak kalah pentingnya adalah memotivasi siswa bahwa mereka merupakan bagian dari masa depan bangsa yang akan bersama-sama memajukan bangsa ini..

2.    Analisis Efisiensi Pendidikan
Keberhasilan pendidikan tidak bisa diukur dari tinggi rendahnya angka nilai UN saja. Akan tetapi, perlu diukur keberhasilan dalam proses pembelajaran. Pendidikan akan mengantarkan siswa menjadi manusia dewasa yang mandiri. Dengan pendidikan yang berkualitas, siswa akan mampu hidup dengan kekuatan dan kemampuannya sendiri serta dapat bersaing sejara jujur dalam era yang semakin maju.
SMP Negeri 2 Bojong  melakukan efisiensi pencapaian pendidikan. Peningkatan mutu dan efisiensi pendidikan diarahkan pada perluasan inovasi dan kreativitas pembelajaran dalam rangka mewujudkan proses pembelajaran yang aktif, inovatif,  kreatif,efektif, dan menyenangkan (Paikem). Upaya pengembangan kecerdasan emosional, sosial, dan spiritual dengan prinsip belajar yang menyenangkan. Di samping itu, pembekalan keterampilan kecakapan hidup melalui kegiatan pengembangan diri menjadi salah satu kegiatan yang menjadi nilai lebih dari SMP Negeri 2 Bojong tersebut.

3.    Analisis Relevansi Pendidikan
Peningkatan mutu pendidikan tidak hanya diukur dari pencapaian kecakapan akademik dan non akademik yang lebih tinggi. Namun, yang lebih utama adalah menciptakan lulusan bermutu yang dapat proaktif terhadap perubahan masyarakat dalam berbagai bidang baik di tingkat lokal, nasional maupun global dengan didasari pada keyakinan terhadap Tuhan YME secara kuat.
Menyadari hal itu, SMP Negeri 2 Bojong mencoba merelevansikan pendidikan tersebut, bukan menekankan nilai hasil UN yang unggul saja tetapi penekanan pada proses pembelajaran. Keimanan dan ketaqwaan dengan menyadarkan bahwa kejujuran merupakan modal yang utama untuk mencapai keberhasilan. Di samping itu, Pembelajaran kontektual berbasis Life Skill dilakukan untuk membekali kecakapan kompleks,  ranah kognitif, afektif dan psikomotorik.

4.    Analisis Akses/ Kesempatan Pendidikan
Pemerataan dan perluasan akses pendidikan diarahkan pada upaya memperluas daya tampung satuan pendidikan serta memberikan kesempatan yang sama bagi semua peserta didik dari berbagai golongan masyarakat yang berbeda baik secara sosial, ekonomi, gender, lokasi tempat tinggal dan tingkat kemampuan intelektual serta kondisi fisik. SMP Negeri 2 Bojong dalam rangka  penuntasan Wajar Dikdas 9 tahun memperhatikan pelayanan yang adil dan merata bagi penduduk yang menghadapi hambatan ekonomi dan sosial-budaya. Hal tersebut dibuktikan dengan beberapa hal yaitu
a.    Tidak dipungutnya biaya pendaftaran pada siswa baru.
b.    Tidak diwajibkannya siswa baru untuk membeli pakaian dan lainnya di sekolah.
c.    Diberikannya keringanan sampai dengan 100% bagi siswa yang berasal dari keluarga tidak mampu.
Dengan adanya hal-hal tersebut, diharapkan semua lulusan SD atau yang sederajat dapat dengan mudah mengikuti pendidikan di SMP Negeri 2 Bojong tanpa memandang tingkatan ekonomi orang tua.


5.    Analisis Pencitraan Pendidikan
Kebijakan tata kelola dan akuntabilitas meliputi sistem pembiayaan berbasis kinerja baik di tingkat satuan pendidikan maupun pemerintah daerah. SMP Negeri 2 Bojong menerapkan manajemen berbasis sekolah (MBS), untuk membantu Pemerintah dan pemerintah daerah dalam mengalokasikan sumberdaya serta memonitor kinerja pendidikan secara keseluruhan.
Di samping itu, peran serta masyarakat dalam perencanaan, pengelolaan, dan pengawasan kinerja pendidikan ditingkatkan melalui peran komite sekolah dan orang tua siswa/ stake holder SMP Negeri 2 Bojong. Segala kebijakan sekolah yang menyangkut hajat orang banyak selalu dibicarakan bersama dengan komite sekolah sebagai perwakilan dari orang tua siswa.

  1. ANALISIS KONDISI PENDIDIKAN MASA DATANG 
Sebagaimana dalam tujuan pendidikan nasional, terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah. Sejalan dengan Visi Pendidikan Nasional tersebut, Depdiknas berhasrat untuk pada tahun 2025 menghasilkan: insan indonesia cerdas dan kompetitif (Insan Kamil / Insan Paripurna).
Dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan masa datang tersebut, SMP Negeri 2 Bojong terus berusaha memperbaiki kualitas pendidikan secara berkesinambungan. Pendidikan menekankan pada pendidikan logika dan pendidikan rokhani. Dengan demikian akan tercipta manusia yang seimbang secara lahir dan batin. Dengan pendidikan berkualitas tersebut, diharapkan mampu menciptakan lulusan yang bermutu yang dapat bersaing pada era persaingan dunia yang semakin terbuka dengan tidak meninggalkan nilai-nilai budi pekerti dan agama.
Penyelenggaraan pendidikan SMP Negeri 2 Bojong menetapkan   delapan (8) aspek Standar Nasional Pendidikan. Aspek-aspek tersebut adalah 1) pemenuhan Standar Kompetensi Lulusan SMP, 2) pemenuhan standar isi, 3) pemenuhan standar proses pembelajaran, 4) pemenuhan standar penilaian, 5) pemenuhan standar pengelolaan, 6) pemenuhan standar tenaga pendidik dan kependidikan, 7) pemenuhan standar sarana dan prasarana, dan 8) pemenuhan standar pembiayaan.  Dengan pemenuhan standar tersebut, diharapkan SMP Negeri 2 Bojong mampu menjadi sekolah yang berkualitas dan menjadi kebanggaan seluruh civitas akademika.